Mengenal Saham BBCA yang Potensial
Kalau Anda sudah tidak asing dengan bank BCA yang dikatakan sebagai salah satu bank swasta dengan pelayanan terbaik di Indonesia, Anda juga harus tahu tentang saham BBCA. Saham ini merupakan kode saham bank BCA itu sendiri.
Per lembar saham bank BCA ini memang cukup pricy namun dikatakan sangat potensial. Bagi Anda yang ingin tahu lebih lanjut tentang saham dengan kode BBCA tersebut, berikut informasinya!
Saham BBCA
Saham BBCA merupakan saham dari bank BCA yang menjadi salah satu emiten di pasar modal dengan nilai kapitalisasi yang sangat besar. Ditopang dengan kinerja keuangan yang sangat baik, saham ini pada akhirnya banyak diburu oleh investor. Tidak hanya investor Indonesia, tetapi investor asingpun juga banyak yang memburunya.
PT Bank Central Asia yang kini sudah memiliki saham di BEI dengan nama BBCA ini merupakan sebuah perusahaan keuangan di Indonesia yang awal berdirinya memakai nama NV Perseroan Dagang dan Industrie Semarang Knitting Factory di tahun 1955.
Kemudian perusahaan tersebut memiliki kantor pusat di Jakarta sejak 21 Februari 1957. 18 tahun kemudian, tepatnya pada 2 September 1975 NV Perseroan Dagang dan Industrie Semarang Knitting Factory berganti nama menjadi PT Bank Central Asia (BCA).
Di tahun 1980-an, BCA melakukan perluasan jaringan cabang secara agresif di Indonesia. Teknologi informasi, sistem jaringan daring pada kantor cabang pun diterapkan. Produk dan layanan barunya dihadirkan sampai BCA mengembangkan jaringan Anjungan Tunai Mandiri (ATM) sendiri.
Hanya saja langkah BCA tidak sepenuhnya mulus karena di tahun 1997 – 1998 ketika krisis moneter terjadi di Indonesia, BCA sempat menjadi salah satu bank yang terdampak krisis moneter tersebut. Perseroan ini akhirnya berusaha memulihkan keadaan dengan berada di bawah naungan program rekapitalisasi dan juga restrukturisasi yang diselenggarakan oleh BPPN (Badan Penyehatan Perbankan Nasional).
Di tahun 2000 tepatnya pada bulan Mei, BCA kemudian melakukan penawaran umum perdana atau IPO (Initial Public Offering) di Bursa Efek Indonesia. Pemegang sahamnya per bulan Desember 2018 merupakan PT Dwimuria Investama Andalan dengan kapasitas sebesar 55,50% dan juga di sektor publik dengan persentase 44,50%.
Emiten dengan kode saham BBCA ini juga memiliki nilai kapitalisasi pasar saham sebesar 826 triliun dan nilai tersebut menjadi yang paling tinggi di antara saham lain yang ada di bursa.
Guna melengkapi lini bisnisnya, BCA kemudian mengakuisisi PT Bank Royal Indonesia di bulan Oktober 2019. Bank Royal ini pada akhirnya bertransformasi menjadi bank berbasis digital milik BCA.
Selama IPO dan menjalankan lini bisnis digitalnya, riwayat kerja bank BCA sangat baik. Perseroan bahkan selalu mencetak laba bersih sekaligus melakukan penyaluran kredit. Dalam beberapa kurun waktu terakhir, terhitung sejak pandemi 2020 meski nilai kreditnya mengalami penurunan namun perseroan mampu menghimpun DPK up to 834,3 triliun rupiah.Total aset perseroan bahkan melejit sampai dengan 1.075 triliun. Hal ini juga didorong dengan nilai DPK dan rasio yang sangat solid seperti halnya LDR dan juga CAR. Adapun nilai total aset BCA yang baik tersebut juga bahkan menjadikan bank yang satu ini sebagai salah satu perusahaan dengan emiten saham terbaik dan paling mumpuni untuk dipilih di Indonesia.
Demikian sedikit informasi yang kami dapat bagikan untuk Anda terkait Saham BBCA yang merupakan saham dari bank BCA. Anda yang mencari kategori saham bluechip terbaik di Indonesia dan dari bank swasta, maka saham dari bank BCA ini dapat menjadi salah satu saham terbaik untuk Anda jadikan pilihan.